daun jatuh
- Back to Home »
- Cerpen »
- I Love You Because of Allah
Posted by : Unknown
Sabtu, 20 April 2013
Inspirasi dari sebuah keinginan yang aku terjemahkan dengan perasaan
lembut dalam sebuah tulisan perasaan yang suci yang aku lampiaskan pada
sebuah judul yang keluar dari lubuk hati yang terselimuti oleh
do’a-do’abah dan umi yang selalu mengingat Abah,Umi, mohon sambung do’a
untuk anakmu tercinta, aku “ Atiqoh Al-Fitriyah” yang sedang bergulat
dengan ilmu di atas tanah yang penuh barokah “ Nurul Jadid “…
membaca Al-quran kami membaca petikan suratAl-hujarat ayat 131) yang menjelaskan tentang paenciptaan Laki-laki dan Perempuan. Fikirankupun terpecah dan terbang bersama arti dari ayat Al-qur’an itu, sehingga aku tidak fokus pada latihanku. Padahal seminggu lagi aku dan Mas Fariz hendak mengikuti lomba Tilawah di tingkat Jawa Timur. Mas Fariz adalah anak Kiyai Muhsin dari Madura yang kebetulan sahabat dekat abahku,Mas Fariz sudah 5 tahun mondok bersama santri yang lain dirumah untuk menggali ilmu Al-qur’an kepad a abahku. Tapi Mas Faris merupakan santri yang bisa dikatakan special dihati abahku karena Mas Faris merupakan santri yang paling pintar dan mempunyai akhlak dan etika yang sangat sopan. Satu tahun sudah aku menjalani masa Balighku dimana aku sudah mengenal berbagai istilah yang berhubungan dengan remaja, Salah satu istilah yang paling aku suka dan aku malu untuk mengakuinya ialah “Cinta”. Satu kata-kata yang slalu aku ingat bahkan aku slalu bermimpi ada keturunan adam yang mengucapkan kata ini kepadaku kata itu adalah “ Aku mencintaimu karena Allah” kata ini sangat meresap kedalam hatiku. Kata ini aku pelajari di kitab Riadus sholihin 2)yang aku kaji setiap sore bersama para santri lainnya. Besok pagi aku dan mas Faris akan pergi ke Surabaya untuk mengikuti lomba Tilawah3) tingkat Jawa Timur. Kami berdua pergi keSurabaya didampingi oleh abahku. Hatiku serasa “ dagadug “ketika aku dan m as Faris berada dalam satu mobil dan akan pergi bersama ke Surabaya, dihatiku semua bercampur menjadi satu ,ada senang ,malu ,salting dan lainnya. “Dek Fitri,gimana udah siap ikut lombanya,,??” Kata Mas Faris ketika dia ada disampingku.”udah kok mas,InsyaAllah saya udah siap,Mas Faris gimana..? siap gak..?” balikku bertanya. “Alhamdulillah,saya udah siap juga,,,ya udah sampean 3)tidur aja dulu biar gak kecapean nanti di Surabaya,biar nanti tampilnya bisa maximal.”kata mas Faris sambil menasehati aku. “Oh,iya mas” balasku menjawab dengan disertai senyumanku. Hatiku berasa terbang ke awan ketika melihat balasan senyum ikhlas Mas Faris yang ditujukan kepadaku. DiSurabaya mas Faris yang mempunyai nama lengkap Muhammad Faris Al-arsyadi dinobatkan sebagai juara pertama putra dan aku menjadi juara ketiga putri. Abah sangat bangga melihat prestasi yang telah dicapai oleh aku dan mas Faris. Karena usaha Abah selama ini menggembleng 4) aku dan mas Faris tidak sia-sia. Setelah pengumuman selesai aku mendapatkan kabar yang membuat hatiku, yang baru saja merasakan percikan keindahan jatuh cinta menangis dan spontan runtuh . Mas Faris mendapatkan beasiswa untuk berkulian di Kairo Mesir untuk memperdalam ilmu agama dan Al-qurannya. Aku sangat kecewa mendengar berita yang membahagiakan bagi mas Faris,kelurga mas Faris bahkan Abah dan Umi. Waktu terasa berjalan sangat cepat melewati hari-hari terakhirku bersama mas Faris di Indonesia. Tiga hari lagi mas Faris akan pulang keMadura dan akan langsung menuju Mesir. Akupun mendadak menjadi anak pendiam dan tidak terlalu ceria seperti yang dulu lagi, sehingga membuat Umi dan Abah menjadi agak bingung . tapi, Umi dan Abah tidak terlalu merespond kepada perubahan sikapku. Abah dan Umi juga sibuk untuk mempersiapkan segala persiapan Mas Faris , Karena Umi dan Abah juga akan mengantarkan mas Faris ke Kairo. Hari terakhir Mas Faris dirumahku membuat aku sangat lemah dan tidak berani bertemu dan menatap mata Mas Faris. Mungkin Mas Faris mengerti apa yang terjadi kepadaku. Mas Faris hanya menengokku dan meninggalkan surat yang dia selipkan didalam Al-quranku. Dan Surat itu berbunyi : Assalamualaikum Wr.Wb. Dek,,,,, Tak langkong buleh nyo’on saporah 5) maafin mas klo mas punya salah ma adek. Adek jaga diri baik-baik. Mas Faris akan kembali buat adek. Mas Faris minta do’anya ,,,karena Mas Faris akan selalu berdo’a buat adek……
I Love You Because of Allah
Suara
merdu dan menggertak hati terdengar dari dalam Masjid Al-furqan yang
tepat berada di dekat rumahku dan kebetulan masjid itu adalah milik
abahku,lambat laun terdengar suara lembut dan merdu dari dua keturunan
adam dan hawa yang sedang melantunkan ayat-ayat suci Al-qur’an dengan
penuh hikmat . “Assalamualaikum,,,,,,,”Suara lembut yang membuat bacaan
Al-quranku dan Abahku berhenti sesaat dan mencoba untuk menjawabnya.
“Waalaikum salam……….“tuturku dan Abahku. Ternyata sesosok laki-laki yang
aku pikir mempunyai paras tampan dan bijaksana, yang selisih umurnya 5
tahun lebih tua dariku datang bergabung untuk latihan Tilawah bersama
abahku.laki-laki itu bernama Mas Faris. Lantunan ayat-ayat Al-qur’anpun
dilanjutkan dengan penuh hikmat dan penghayatan yang dalam. Tidak kami
sadari pada saat membaca Al-quran kami membaca petikan suratAl-hujarat ayat 131) yang menjelaskan tentang paenciptaan Laki-laki dan Perempuan. Fikirankupun terpecah dan terbang bersama arti dari ayat Al-qur’an itu, sehingga aku tidak fokus pada latihanku. Padahal seminggu lagi aku dan Mas Fariz hendak mengikuti lomba Tilawah di tingkat Jawa Timur. Mas Fariz adalah anak Kiyai Muhsin dari Madura yang kebetulan sahabat dekat abahku,Mas Fariz sudah 5 tahun mondok bersama santri yang lain dirumah untuk menggali ilmu Al-qur’an kepad a abahku. Tapi Mas Faris merupakan santri yang bisa dikatakan special dihati abahku karena Mas Faris merupakan santri yang paling pintar dan mempunyai akhlak dan etika yang sangat sopan. Satu tahun sudah aku menjalani masa Balighku dimana aku sudah mengenal berbagai istilah yang berhubungan dengan remaja, Salah satu istilah yang paling aku suka dan aku malu untuk mengakuinya ialah “Cinta”. Satu kata-kata yang slalu aku ingat bahkan aku slalu bermimpi ada keturunan adam yang mengucapkan kata ini kepadaku kata itu adalah “ Aku mencintaimu karena Allah” kata ini sangat meresap kedalam hatiku. Kata ini aku pelajari di kitab Riadus sholihin 2)yang aku kaji setiap sore bersama para santri lainnya. Besok pagi aku dan mas Faris akan pergi ke Surabaya untuk mengikuti lomba Tilawah3) tingkat Jawa Timur. Kami berdua pergi keSurabaya didampingi oleh abahku. Hatiku serasa “ dagadug “ketika aku dan m as Faris berada dalam satu mobil dan akan pergi bersama ke Surabaya, dihatiku semua bercampur menjadi satu ,ada senang ,malu ,salting dan lainnya. “Dek Fitri,gimana udah siap ikut lombanya,,??” Kata Mas Faris ketika dia ada disampingku.”udah kok mas,InsyaAllah saya udah siap,Mas Faris gimana..? siap gak..?” balikku bertanya. “Alhamdulillah,saya udah siap juga,,,ya udah sampean 3)tidur aja dulu biar gak kecapean nanti di Surabaya,biar nanti tampilnya bisa maximal.”kata mas Faris sambil menasehati aku. “Oh,iya mas” balasku menjawab dengan disertai senyumanku. Hatiku berasa terbang ke awan ketika melihat balasan senyum ikhlas Mas Faris yang ditujukan kepadaku. DiSurabaya mas Faris yang mempunyai nama lengkap Muhammad Faris Al-arsyadi dinobatkan sebagai juara pertama putra dan aku menjadi juara ketiga putri. Abah sangat bangga melihat prestasi yang telah dicapai oleh aku dan mas Faris. Karena usaha Abah selama ini menggembleng 4) aku dan mas Faris tidak sia-sia. Setelah pengumuman selesai aku mendapatkan kabar yang membuat hatiku, yang baru saja merasakan percikan keindahan jatuh cinta menangis dan spontan runtuh . Mas Faris mendapatkan beasiswa untuk berkulian di Kairo Mesir untuk memperdalam ilmu agama dan Al-qurannya. Aku sangat kecewa mendengar berita yang membahagiakan bagi mas Faris,kelurga mas Faris bahkan Abah dan Umi. Waktu terasa berjalan sangat cepat melewati hari-hari terakhirku bersama mas Faris di Indonesia. Tiga hari lagi mas Faris akan pulang keMadura dan akan langsung menuju Mesir. Akupun mendadak menjadi anak pendiam dan tidak terlalu ceria seperti yang dulu lagi, sehingga membuat Umi dan Abah menjadi agak bingung . tapi, Umi dan Abah tidak terlalu merespond kepada perubahan sikapku. Abah dan Umi juga sibuk untuk mempersiapkan segala persiapan Mas Faris , Karena Umi dan Abah juga akan mengantarkan mas Faris ke Kairo. Hari terakhir Mas Faris dirumahku membuat aku sangat lemah dan tidak berani bertemu dan menatap mata Mas Faris. Mungkin Mas Faris mengerti apa yang terjadi kepadaku. Mas Faris hanya menengokku dan meninggalkan surat yang dia selipkan didalam Al-quranku. Dan Surat itu berbunyi : Assalamualaikum Wr.Wb. Dek,,,,, Tak langkong buleh nyo’on saporah 5) maafin mas klo mas punya salah ma adek. Adek jaga diri baik-baik. Mas Faris akan kembali buat adek. Mas Faris minta do’anya ,,,karena Mas Faris akan selalu berdo’a buat adek……
Faris
Wassalamualaikum Wr.Wb
akupun
langsung menangis saat membaca surat yang diberikan mas Faris kepadaku.
Karena aku harus benar-benar menyadari bahwa mas Faris akan pergi.
Detik demi detik aku lalui hingga menelan waktu dan merubah masa,aku
sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang bisa menimbulkan medan maghnet
bagi perjaka yang ada disekitarku. Tidak kusadari kedekatan yang aku
jalani dengan Mas Faris 4 tahun kini telah bermertamofosis 6)menjadi
sebuah bibit cinta dihatiku, meskipun aku tak tahu bagaimana perasaan
Mas Faris kepadaku. Tapi aku berharap apa yang terjadi padaku adalah
terbaik yang Allah SWT berikan kepadaku. Aku masih tetap pada impianku
dulu,aku masih sangat berharap ada keturunan Adam 7)yang
mengatakan “aku mencintaimu karena Allah”,dan aku harap jelmaan Adam
yang berkata kepadaku seperti itu adalah Mas Faris. Harapan cintaku
bertumpu pada Mas Far is, meskipun aku dan mas Faris hanya berhubungan
melalui jasa pak pos antara Mesir dan Indonesia itu sudah cukup untuk
menutupi kesepianku tanpa mas Faris disampingku. Seminggu lagi mas Faris
akan pulang ke Indonesia. Dia mengabariku lewat surat yang dia kirim
lewat pak pos tiga hari yang lalu. Aku pun merasa sangat bahagia karena
aku tahu kalau laki-laki yang yang selama ini aku tunggu akan datang.
Malam ini aku merasa sangat bahagia karena besok mas Fariz akan datang
kerumahku bersama orang tuanya , berita ini aku dengar dari abah yang
sejak tadi bercengkrama dengan kiyai Muhsin melalui telfon
rumahku,meskipun aku tak tahu apa tujuan mereka datang kerumahku. Akupun
menjadi panas dingin ketika umiku mengajak aku untuk memilih baju yang
harus aku pakai besok pagi, ”Fit, ayo ikut umi milih baju buat
kamu,,,”ajak umi sambil menarik tanganku. ”Oiya,,,,Umi” jawabku. Aku tak
tahu apa maksud ibuku, tapi aku berharap mas Faris datang kerumahku
untuk mewujudkan mimpiku yang dulu. Tiga jam aku menunggu kedatangan mas
Faris di rumah,tapi entah kenapa mas Faris dan keluarganya tidak
kunjung datang, aku dan keluargakupun cemas menunggu kedatangan mas
Faris. Berkali-kali abah menelfon kiyai Muhsin tapi tidak ada satu
jawaban atau keterangan dari keluarga mas Faris. Aku sangat takut dan
cemas menunggu kedatangan mas Faris. Pas pada jam 9 pagi telfon rumahku
berdering,” Assalamualaikum,,,,,,,,,”jawabku dalam telfon. “
Walaikumsalam,,,,,,,,,” jawaban dari dalam telfon yang suaranya sangat
familiar di telingaku. “Neng 8) Fitri,,,,,,??? “suara
lembut itu bertanya. “ya,maaf ini siapa yach,,,,,,??”jawabku penasaran. “
Ini mas Faris,,,,,,,”suara lembut itu membalas. “ Ya Allah ,,,,,,,mas
Faris,,,,mas sampean dimana,??gimana keadaan orang sepuhnya 9) sampean,,,,,,,,,,??”tanyaku
penuh cemas. “gak pa-pa kok,,,,,Alhamdulillah abah ma Umi baik-baik
saja,,Kita sekeluarga lagi ada di Tanggul entar lagi dah mau nyampek ke
Jember,,,,,,,soalnya tadi rombongan mendapat sedikit musibah,,,,tapi
Alhamdulillah kita semua baik-baik saja,,,,,,,,”jawabnya. “Mas Faris
kesini rombongan ta,,,? ”tanyaku,,,,,, ”iya de’ mas kesana sama
rombongan dari Madura, oiya de’ sebelumnya mas mau minta maaf ma de’
Fitri soalnya mas gak ngasik kabar ke adek dulu,sebenarnya mas Faris
sekeluarga mau kerumah adek soalnya kita
mau,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,” ”mau apa mas,,,,,,,,,,,”tanyaku
memotong pertanyaan. ”mau melamar adek,,,,,,,,”kata mas Faris yang
sedikit memaksa aku untuk terbang pada impian masa laluku. Lamunanku
langsung buyar ketika suara abah mengagetkan aku. ”Fitri siapa yang
telfon,,,,,,,,,,??” kata abah.”oh ini mas Faris bah, katanya mau ngomong
ma abah”, jawabku seraya langsung pergi meninggalkan abah dengan mas
Faris berbincang-bincang melalui telfon rumahku. Aku langsung pergi
kekamarku dan merajut kembali lamunanku yang sempat terputus karena
kedatangan abah tadi. ”Ya Allah sungguh aku tidak menyangka do’aku
selama ini terkabulkan”, desisku dalam hati. Ku langkahkan kakiku untuk
berwudhu dan shalat sunnah dua rakaat sebagai lambang syukurku kepada
Allah SWT. Lalu aku pakai kain kebesaranku 10)untuk
bertatap muka dengan tuhanku dan menceritakan isi hatiku kepada-Nya.
Salam terakhir aku ucap di dalam shalatku tiba-tiba aku dengar bunyi
ketukan pintu dari luar kamarku. Ternyata salah satu haddam11)ku memanggilku. ” Asslamualaikum,,,,,neng Fitri epangkon nemone tamoy sareng nyai.12)”katanya dengan nada yang sangat sopan.”Oo,,enggi pon ,paserah ge tamoyah,,,,,,,,,,??13)”tanyaku balik. ” Insya Allah ra Faris sareng keluargana deri Madure14)”jawabnya halus. ” Enggi pon keso’on,,,,,15)”
jawabku dan bergegas menuju kaca riasku. Kutatap mataku didepan kaca
kamarku. Ku poles wajahku seanggun mungkin untuk menemui calon suami dan
mertuaku. Kehadiranku disambut hangat diruang tamu yang aku harap
berbarokah itu, senyumanpun tak pernah lepas dari bibir tipisku,pada
saat itu juga abah langsung meminta persetujuanku atas lamaran dari Mas
Faris dan keluarganya , aku hanya tertunduk malu dan tersenyum.
Alhamdulillah abah langsung mengerti atas isyaratku. Perbincanganpun
dilangsungkan oleh kedua keluarga itu. Aku dan Mas Farispun tidak
ketinggalan berbincang-bincang bersama di ruang tengah. Kamipun saling
menguras isi hati kami masing-masing dan mengutarakannya dengan penuh
kejujuran. Tidak kusangka ternyata Abah dan kyai Muchsin sudah
menentukan tanggal baik untukku dan mas Faris. Dan tanggal baik itu
tepat satu bulan lagi. Kujalani hari-hari baruku dengan status yang baru
yaitu sebagai tunangan Mas Faris, orang yang selama ini ada di hatiku.
Di hari yang ditunggu-tunggu olehku dan Mas Faris kini telah tiba, hari
ini adalah hari yang sangat menguras mentalku, karena aku tau aku akan
menjadi seorang pengantin dan meninggalkan masa remajaku. Di hari dimana
abah membaca do’a untukku agar aku mempunyai keluarga yang sakinah,mawaddah,warohmah 16). dihari ketika mas Faris berIjab qobul17)
di depan saksi,orang tuaku dan mertuaku, dan dimalam ketika mas Faris
menaruh tangannya didepan keningku dan membacakan doa sebagai mana do’a
nabi Muhammad kepada Aisyah. Dan malam dimana mas Faris menyentuh aku
dan mengucap ”Assalamualaikum ya babun rahman18)”.
”Ya Allah inikah balasan bagi orang-orang yang tulus
mencintaimu”desisku dalam hati. ” Aku mencintaimu karena Allah ”
kata-kata itu terdengar lembut dari suara mas Faris yang sampai
ketelingaku dan ciuman lembut yang mendarat di keningku.
___o0o___
Keterangan
: 1) Ayat dalam Alqur’an dalam surat Al-hujarat ayat 13 yang
menerangkan temtang penciptaan laki-laki dan perempuan. 2) Sebuah
kitab temtang kumpulan hadist-hadist 3) Sampean = kamu dalam bahasa
halus 4) Menggembleng = memberi latihan terus menerus 5) Ta
langkong buleh nyo’on sapora = minta’ maaf 6) Bermertamofosis =
berkembang 7) Keturunan adam = laki-laki 8) Neng = sebutan untuk
putri seorang kiyai Lora = sebutan untuk putra seorang kiyai 9)
Orang sepuh = orang tua 10) Kain kebesaran = mukenah 11) Haddam = orang
yang membantu di rumah seorang kiayi 12) Epangkon nemoneh tamoy sareng
nyai = disuruh nemui tamu dengan nyai 13) Nggi pon pasera tamoya gi,?=
iya siapa tamunya ? 14) Ra Faris sareng keluargana dari Madure = ra
Faris dengan keluarganya dari madura 15) Enggi pon keso’on = ya sudah
terima kasih 16) Sakinah , mawaddah , warohmah = keluarga yang bahagia
17) Ijab qobul = bacaan yang di ucap mempelai pria pada saat akad nikah
18) Assalamualaikum ya babur rahman = assalamualikum pintu kasih sayang (
do’a pengantin.)
Created By: Atiqotul Fitriyah